Harapan Damai Pupus, Serangan Drone Rusia Rengut 9 Nyawa di Ukraina
Jakarta – Rusia kembali melancarkan serangan ke Ukraina. Kali ini, serangan drone menghantam sebuah minibus yang mengangkut warga sipil di wilayah Sumy, Ukraina utara, pada Sabtu (17/5). Akibat serangan tersebut, sembilan orang dilaporkan tewas.
"Sayangnya, akibat serangan Rusia terhadap bus yang membawa warga sipil, ada korban jiwa," ujar pemerintah militer setempat lewat unggahan di Telegram, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (17/5/2025).
Dalam pernyataan terbarunya, jumlah korban tewas bertambah menjadi sembilan orang. Bersamaan dengan itu, mereka juga membagikan foto minibus berwarna biru yang tampak hancur parah akibat ledakan.
Selain korban tewas, empat orang lainnya dilaporkan terluka.
Baca juga: TORO99 Permainan terseru dan menghasilkan uang setiap hari !
Sebelumnya, otoritas setempat sempat menyebutkan ada delapan korban jiwa. Bus tersebut diserang saat sedang dalam perjalanan menuju Sumy, tepatnya di dekat kota Bilopillya. Pemerintah militer menyatakan bahwa kendaraan itu menjadi target serangan Rusia.
Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah Rusia dan Ukraina menyelesaikan pertemuan langsung di Istanbul, Turki, pada Jumat (16/5). Pertemuan itu merupakan yang pertama dalam hampir tiga tahun terakhir, namun belum menghasilkan terobosan besar.
Kedua pihak sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan dalam jumlah besar, tetapi belum ada kesepakatan mengenai gencatan senjata. Meski begitu, baik Rusia maupun Ukraina menyatakan komitmennya untuk terus berdiskusi soal kemungkinan menghentikan konflik.
Usai pembicaraan tersebut, pemerintah Ukraina menyatakan keinginannya untuk mendorong tercapainya gencatan senjata tanpa syarat, demi menghentikan perang yang telah menghancurkan banyak wilayah dan memaksa jutaan orang mengungsi.
Namun, Rusia tetap menolak seruan itu. Satu-satunya kesepakatan konkret sejauh ini adalah pertukaran masing-masing 1.000 tahanan.
Negosiator utama Ukraina, Menteri Pertahanan Rustem Umerov, mengatakan bahwa langkah berikutnya yang diharapkan adalah pertemuan langsung antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Selain itu, baik Moskow maupun Washington disebut-sebut tengah membicarakan kemungkinan pertemuan antara Putin dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait konflik ini.
Komentar
Posting Komentar